Seorang pendakwah terkenal, Dr.’Aid El-Qorni dari Saudi menyeru tentera Syria agar berpaling tadah dari rejim taghut tersebut. Beliau mengingatkan bahawa membunuh Basyar sekarang adalah lebih wajib dari membunuh Zionis, sambil menyifatkan Basyar sama seperti Ariel Sharon yang menyembelih umat Islam seperti dilakukannya di khemah perlarian Shabra dan Shatila.
Dr.El-Qorni juga berpandangan wajib kepada rakyat Syria mengangkat senjata memerangi rejim Basyar walau dengan lontaran batu. Kata beliau, Bukit Golan mustahil akan berjaya dibebaskan selagi rejim Basyar dan keluarganya memerintah. Beliau banyak menulis dan menghasilkan buku antaranya “Jangan Bersedih”.
Dr Aidh Abdullah al-Qarni ialah seorang ulama Arab Saudi juga penulis motivasi Islam terkenal di dunia masa kini.Beliau pernah dipenjara oleh kerajaan Saudi kerana kelantangannya mengkritik kerajaan..
lihat profil beliau
Ulama di Al-Azhar, lembaga tertinggi di dunia Muslim Sunni, telah mengeluarkan fatwa yang menyerukan pembunuhan terhadap Presiden Suriah Bashar Al-Assad atas kematian ribuan warga sipil dalam penumpasan mematikan terhadap aksi protes anti-rezim.
"Bashar Al-Assad sang pembunuh harus dibunuh," kata Nasr Farid Washil, mantan Mufti Mesir, di surat kabar milik Partai Kebebasan dan Keadilan pada hari Rabu kemarin, 14 Maret.
"Dia (Assad) yang melepaskan sebuah peluru melawan rakyatnya sendiri harus dikutuk dan seorang penjahat perang yang wajib dihukum."
Lebih dari 8.000 rakyat Suriah telah tewas dalam aksi protes menuntut diakhirinya 11-tahun pemerintahan Assad oleh tindakan keras mematikan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Assad.
Para ulama Al-Azhar sepakat menyerukan pembunuhan Assad terkait atas pertumpahan darah warga sipil yang terjadi setiap hari di Suriah.
"Membunuh Bashar Al-Assad adalah suatu keharusan setelah ia menumpahkan darah rakyatnya dan memperkosa para wanita mereka sendiri," kata Dr Hasyim Islam, seorang anggota komite Fatwa Al-Azhar.
Dia menekankan bahwa Islam melarang pembunuhan manusia tanpa alasan yang syari.
"Kejahatan yang dilakukan oleh Bashar Al-Assad sang pembunuh dilarang oleh Islam dan tindakannya tersebut tidak akan mewujudkan keamanan," tegasnya.
Syaikh Abdul-Munim Al-Bari, mantan pimpinan front ulama Al-Azhar juga setuju dengan fatwa Assad wajib dibunuh.
"Presiden Suriah Bashar Al-Assad harus dibunuh karena membantu pembantaian brutal yang dilakukan terhadap warga sipil di Suriah," ujarnya.
Al-Bari, yang juga mantan anggota komite Fatwa Al-Azhar, mengatakan bahwa kejahatan Assad melanggar semua norma agama dan manusia.
"Dia layak mendapat hukuman dengan cepat.
Hamas menyokong revolusi rakyat Syria
Gerakan HAMAS mengakui telah menasihati rejim Syria agar tidak mengasari para penunjuk perasaan tetapi ia tidak diendahkan oleh rejim tersebut seperti yang dinyatakan oleh jurucakap rasmi pergerakan tersebut, Sami Abu Zuhri. Kenyataan ini menyusul selepas kepimpinan pergerakan tersebut secara terbuka menyokong revolusi rakyat Syria seperti dinyatakan oleh Perdana Menteri Palestin, Ismael Haniya sewaktu berucap di atas mimbar Masjid Al-Azhar Jumaat lalu.
Sebelum itu, Ketua Biro Politiknya, Khaled Mash’al menolak untuk bertemu dengan Basyar walaupun diatur oleh Ketua Perisikan negara itu.
Wajar disebutkan, pendirian HAMAS juga jelas apabila menolak untuk menandatangani kenyataan beberapa kumpulan Palestin yang menyokong Basyar dan menolak menyertai himpunan menyokong Basyar yang diadakan di khemah-khemah pelarian Palestin.
Children gather next to a doll depicting Syrian President Bashar Al-Assad, during a demonstration in the outskirts of Idlib, northern Syria, Sunday Feb. 26, 2012.
“Allah Akan Menghukum Bashar”
Gambar-Gambar Terbaru Pembunuh Umat Islam Di Bumi Syria…Regim Zionis Bashar Laknatullah Bersama Isteri
Syria’s President Bashar al-Assad and his wife Asma talk to Syrian TV after voting at a referendum on a new constitution at a polling station at a Syrian TV station building in Damascus February 26, 2012, in this handout photograph released by Syria’s national news agency SANA.
Basyar Laknatullah sama seperti Ariel Sharon yang menyembelih umat Islam seperti dilakukannya di khemah perlarian Shabra dan Shatila
Syria’s President Bashar al-Assad (R) and his wife Asma arrive to vote at a referendum on a new constitution at a polling station at a Syrian TV station building in Damascus February 26, 2012, in this handout photograph released by Syria’s national news agency SANA.
Rakyat Syria wajib mengangkat senjata memerangi rejim Basyar walau dengan lontaran batu - Dr.’Aid El-Qorni
Membunuh Basyar sekarang adalah lebih wajib dari membunuh Zionis - Dr.’Aid El-Qorni