Jika saja kehadiran cinta sekadar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir....
Masihkah Kau Mencintaiku?
Ketika pertama aku melihatnya, entah dari mana datangnya dia. Tiba-tiba saja dapat kurasakan dengan jelas, ada debar halus yang mengetuk perlahan lubuk hatiku. Sebuah debar yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Namun anehnya, justru debar itulah yang menuntunku untuk selalu menatap ke arahnya. Merasa sangat sayang bila sejenak tidak memperhatikan setiap polah tingkahnya.
Namun anehnya, justru debar itulah yang menuntunku untuk selalu menatap ke arahnya. Merasa sangat sayang bila sejenak tidak memperhatikan setiap polah tingkahnya.
Masihkah aku ini cintamu di kala itu?
Aku bahkan bertanya kepada Tuhanku,
“Ya Allah, Tuhan pemilik cinta dan kasih, apakah erti dari debaran ini ? Bukankah Engkau tahu, akan lebih mudah bagiku, bila aku pernah merasakan sebelumnya. Tidak seperti saat ini. Ya Allah, Tuhan yang selalu mencintai hamba-Nya, apakah yang sebenarnya ingin Engkau tunjukkan kepadaku ?”
Mengertikah dia ? Ketika aku tidak sanggup berlama-lama tidak menatapnya. Tidak juga sanggup sekejap pun, berpaling darinya. Kalbuku tersiksa dan meronta. Jiwaku berteriak. Seolah ada segumpal rindu yang mengendap di dalam kalbu. Kepada dia yang membuatku demikian sibuk dengan debaran halus itu.
Dalam senyum keheningan, aku menghibur hatiku.
Mengertikah dia ? Ketika aku tidak sanggup berlama-lama tidak menatapnya. Tidak juga sanggup sekejap pun, berpaling darinya. Kalbuku tersiksa dan meronta. Jiwaku berteriak. Seolah ada segumpal rindu yang mengendap di dalam kalbu. Kepada dia yang membuatku demikian sibuk dengan debaran halus itu.
Dalam senyum keheningan, aku menghibur hatiku.
Masihkah aku ada tempat di lubuk cintamu?
Kasih, apakah engkau menyadari satu hal ? Bahwa getaran lembut di hatimulah yang memaksa hatiku berdebar halus melalui tatapan bening milikmu. Sebuah debaran halus diantara sekian banyak deburan rindu.
Sayang, aku ingin engkau mengetahui doaku kepada Tuhanku,
Apakah aku masih kekasih hatimu?
”Ya Allah, Tuhan pemilik hati setiap manusia dan yang berhak membolak-balikkan hati manusia. Biarkanlah aku tenggelam dalam limpahan kasih sayang-Mu. Biarkanlah kurasakan dahsyatnya debaran halus diantara deburan rindu yang membuncah. Dengan segenap hati, aku memohon. Sentuhkanlah hati ini dengan getaran lembut itu. Ya Allah, dengan segala kasih dan ridha-Mu, melalui bening tatapannya,izinkan aku melihat bintang di hatinya.”
Masihkah engkau mencintaiku?...
"ya ALLAH aku redha...."
“Cinta tidak perlu ada sebab. Cinta lahir dari hati yang ikhlas. Saya terima awak seadanya. Kadangkala perkara tercantik dan terbaik di dunia tidak boleh dilihat dan dipegang. Namun begitu. Ia boleh dirasai dalam hati..” |