Bahawasanya ada sebentuk kurnia yang dihamparkan Allah kepada seluruh makhluknya tanpa membezakan kedudukan keimanannya. Inilah sifat Ar-Rahmaan Allah. Dengan sifat Rahman seluruh makhluk mendapatkan kurniaanNya. Termasuk kepada manusia, apakah mereka itu mahu beriman dan tha'at (taat) kepada aturan Allah (al-Islam), atau mereka yang kafir dan berpaling dari al-Islam, semua diberi kurnia oleh Allah dengan rezeki, harta-benda, anak, kesihatan, dan lain-lain. Bahkan tidak menutup kemungkinan orang kafir akan mendapatkan dunianya lebih banyak daripada orang yang beriman. Ini berjalan sesuai dengan sunnatullah, bergantung usaha masing-masing.
Selanjutnya ada bentuk cinta lain yang khusus diberikan kepada hamba yang beriman saja iaitu sifat Ar-Rahiim. Dengan sifat Rahiim-Nya, hanya orang yang beriman dan taat sajalah yang dicintai Allah dan di akhirat kelak diberi jannah. Sedang orang yang tidak mau Islam, mereka tergolong orang-orang kafir atau musyrik yang akan tinggal di naar (neraka) dalam keadaan hina.
Dengan demikian kita tidak perlu khuatir kekurangan rezeki. Selagi kita mahu berusaha yakinlah bahawa Allah akan memberikan kurniaanNYa. Allah yang memberi hidup, Dia jugalah yang memberi kemampuan untuk melangsungkan kehidupannya. Binatang saja dijamin rezekinya, apalagi manusia yang diberi akal dan fikiran. Perhatikan firman Allah dalam surah Hud ayat 6, yang ertinya:
"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz)."
Yang harus kita khuatir kalau al-Islam sampai terlepas dari kita. Bererti kita tidak mendapatkan RahimNya, tidak termasuk orang yang dicintai Allah. Na'udzubillahi min dzalik. Perhatikan hadits berikut:
Dari Abdullah bin Mas'ud berkata, bersabda Rasulullah SAW (ertinya): "Sesungguhnya Allah membagi di antara kalian akan akhlak kalian sebagaimana membagi diantara kalian akan rizqi kalian. Maka sesungguhnya Allah Yang Maha Gagah dan Maha Tinggi memberikan dunia kepada orang yang Dia cintai dan tidak Dia cintai, akan tetapi Dia tidak memberikan agama ini (al-Islam), kecuali kepada orang yang Dia cintai. Maka barang siapa yang Allah berikan padanya agama maka sungguh Allah mencintainya."(diriwayatkan Imam Ahmad)
Allah tunjukkan kecintaannya kepada kita dengan:
1. diberi iman dalam hati kita kepada Allah dan Rasul-Nya
2. diyakinkannya kita pada kebenaran Al Qur'an
3. diberi petunjuk kepada kita memilih Al Islam sebagai diin (way of life).
Jelas bagi kita bahawa orang yang dicintai Allah bukankah dia yang diberi harta kekayaan, anak cucu yang banyak, jabatan yang tinggi, akan tetapi yang diberikan kefahaman kepada al-Islam, dan tentunya diberikan kemahuan serta kemampuan untuk menjalankannya. Oleh keranaNya, mari kita mantapkan kembali ikrar kita: "Rodhitu billahi robba wa bil Islaami diina wa bi Muhammadin Nabiyyau wa rasuula." (Aku redha Allah Rabb-ku dan Islam jalan hidupku dan Muhammad Nabi dan RasulNya)
Bersama ikrar ini, mari kita langkahkan kaki di atas landasan syari'atNya dengan ikhlas, sabar dan mengharap keredaan Allah untuk menghantar kita pada akhir cita mulia iaitu: Jannatun na'iim.