Ya Allah, seusai sudah ku sudahi sujud terakhir subuh ku, hatiku bergetar Allah. Ku sudahi sholatku dengan segera. Ku angkat tanganku, mataku basah oleh tangisku. Sebuah perasaan mengganjal yang belum ada jalan keluarnya menyeruak ke permukaan.
Aku takut menjadi musyrik ya Allah.
Aku takut. Aku takut menyekutukan cintaku kepada-Mu karena cintaku kepadanya. Aku rindu untuk bisa kau belai ya Allah, tetapi hatiku dipenuhi pula kerinduan kepada lelaki itu. Apakah aku sudah menjadi musyrik ya Allah? Ampuni aku Allah., aku tidak kuasa untuk memilih satu dari cinta dan kerinduan ini. RInduku untuk menggapai Wajah Allah seiring rinduku menggapai wajahnya.. Aku tahu benar seberapa besar dosa yang akan aku tanggung jika aku tetap menyimpan rasa ini. Tapi aku merasa sudah tak kuasa, Allah..
Aku ingin menjadi yang halal baginya, yang kan ia kecup keningku jika aku sedih. Aku ingin ia menjadi yang pertama mendengarkan keluh kesahku. Aku ingin menjadi seorang yang menyiapkan makan untuknya. Aku ingin menjadi yang halal untuk menemaninya melaksanakan ibadah, menasbihkan cinta, agar terlahir putra-putri yang sholeh dan sholehah.
Tangisku meledak.
Allah, tak kuasa lagi aku bendung rasa ini. Jika saja semudah itu mengucapkan ‘maukah kau menikahiku’, mungki sudah aku lakukan sejak aku sadar betapa mautnya pandangmu. Tapi adat dan kebiasaan di sekeliling kita masih menganggap itu hal yang tabu.
Aku tahu diriku sudah berlumur dosa ya Allah. Belailah aku, siramlah aku dengan kasih sayang-Mu. Peluk aku dengan rahmat dan hidayah-Mu. Berikan aku jalan keluar dari belenggu perasaan ini ya Allah. Aku tidak ingin terbawa perasaan ini. Aku ingin merasionalkan akalku agar tak terbawa perasaan haru ini.. Tolong aku, Allah..
Jika memang aku berjodoh dengannya, tenangkan aku, yakinkan ia. Namun jika memang aku tidak patut bersamanya, berikan ia seorang yang bisa mencintainya lebih dari aku. Bahagiakan ia, ya Allah. Dengan menyebut nama-Mu yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku mencintainya seperti cintaku pada Tuhanku.
Aku takut menjadi musyrik ya Allah.
Aku takut. Aku takut menyekutukan cintaku kepada-Mu karena cintaku kepadanya. Aku rindu untuk bisa kau belai ya Allah, tetapi hatiku dipenuhi pula kerinduan kepada lelaki itu. Apakah aku sudah menjadi musyrik ya Allah? Ampuni aku Allah., aku tidak kuasa untuk memilih satu dari cinta dan kerinduan ini. RInduku untuk menggapai Wajah Allah seiring rinduku menggapai wajahnya.. Aku tahu benar seberapa besar dosa yang akan aku tanggung jika aku tetap menyimpan rasa ini. Tapi aku merasa sudah tak kuasa, Allah..
Aku ingin menjadi yang halal baginya, yang kan ia kecup keningku jika aku sedih. Aku ingin ia menjadi yang pertama mendengarkan keluh kesahku. Aku ingin menjadi seorang yang menyiapkan makan untuknya. Aku ingin menjadi yang halal untuk menemaninya melaksanakan ibadah, menasbihkan cinta, agar terlahir putra-putri yang sholeh dan sholehah.
Tangisku meledak.
Allah, tak kuasa lagi aku bendung rasa ini. Jika saja semudah itu mengucapkan ‘maukah kau menikahiku’, mungki sudah aku lakukan sejak aku sadar betapa mautnya pandangmu. Tapi adat dan kebiasaan di sekeliling kita masih menganggap itu hal yang tabu.
Aku tahu diriku sudah berlumur dosa ya Allah. Belailah aku, siramlah aku dengan kasih sayang-Mu. Peluk aku dengan rahmat dan hidayah-Mu. Berikan aku jalan keluar dari belenggu perasaan ini ya Allah. Aku tidak ingin terbawa perasaan ini. Aku ingin merasionalkan akalku agar tak terbawa perasaan haru ini.. Tolong aku, Allah..
Jika memang aku berjodoh dengannya, tenangkan aku, yakinkan ia. Namun jika memang aku tidak patut bersamanya, berikan ia seorang yang bisa mencintainya lebih dari aku. Bahagiakan ia, ya Allah. Dengan menyebut nama-Mu yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku mencintainya seperti cintaku pada Tuhanku.
jadi kalo mahu yang soleh
solehahkan diri
Yakinlah dengan jodoh yang ditetapkan Ilahi
Tak perlu menagih cinta terlarang yang dimurkai
duhai ummi ku sayang, sabar ye
anak mu ini barangkali belum cukup solehah
makanya si soleh yang dinanti
belum sudi hadir
solehahkan diri
Yakinlah dengan jodoh yang ditetapkan Ilahi
Tak perlu menagih cinta terlarang yang dimurkai
duhai ummi ku sayang, sabar ye
anak mu ini barangkali belum cukup solehah
makanya si soleh yang dinanti
belum sudi hadir
p/s: nape entry kali ni jiwang? heheh...sbb ramai yang susah hati lihat ana tak kawin lagi.. lalalala...
1 comment
siapa ye?? wahai tanpa nama.... esadmata lensa kah?